Gunung Merapi Meletus, Warga Cangkringan Sleman Tetap Beraktivitas Normal

Kuntadi, Heru Trijoko • Tuesday, 19 Nov 2019 - 14:04 WIB
Warga di lereng Gunung Merapi beraktivitas seperti biasa. (Foto: Dok iNews).

SLEMAN - Warga di lereng Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta (DIY) tetap beraktivitas normal meski sempat terjadi letusan pada Minggu (17/11/2019) kemarin. Mereka mengaku sudah terbiasa, dan tetap waspada dengan memantau informasi terkini.

"Warga sudah mengenal karakter Merapi, tidak ada yang panik," kata Kepala Desa Glagaharjo, Suroto, kepada wartawan di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY, Selasa (19/11/2019).

Menurut dia, masyarakat sudah biasa menyikapi letusan Gunung Merapi. Mereka juga tahu jarak luncur erupsi tidak akan mengarah ke wilayah mereka, dan warga kini berada di lokasi dengan radius aman.

"Kalau meletus lagi, warga sudah siap dan mengantisipasi. Desa sudah berulang-ulang menyampaikan informasi kesiapsiagaan," ujar dia.

Saat ini, ada tiga desa yang memiliki jarak terdekat dengan puncak Gunung Merapi, yakni Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul dan Srunen, dengan masing-masing radius lima kilometer dan 6,5 kilometer.

Salah seorang warga, Parmo mengatakan, sebagian warga sudah memahami karakter dan aktivitas Gunung Merapi, sehingga mereka tak mudah panik saat terjadi erupsi atau letusan gunung.

Terlebih Pos Pengamatan Gunungapi Merapi maupun BPPTKG Yogyakarta selalu memberikan informasi terkini. Selama ini hanya radius tiga kilometer yang dilarang, sedangkan permukiman warga paling dekat lima kilometer.

"Jadi belum akan ke mana-mana kalau aktivitas Merapi belum tinggi," ujar dia.

(Sumber: iNews)