Kenapa Sering Berantem Dengan Pasangan?

MUS • Friday, 15 Oct 2021 - 10:59 WIB

Oleh : Muhammad Iqbal, Ph.D
Psikolog Rumah Konseling
www.rumahkonseling.online

Dalam menangani permasalahan rumah tangga, pengalaman saya sebagai konselor pernikahan mendapati, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin sulit menyelesaikan masalahnya. Kenapa demikian?

Ternyata dalam nilai-nilai kehidupan mereka, IQ menjadi panglima, logika dan rasionalitas menjadi yang utama. Apalagi pasangan muda yang sejak kuliah sering menang lomba debat di kampus, rumah tangga akan lebih banyak berantemnya daripada berkasih sayang

Dalam perspektif psikologi, kecerdasan itu ada banyak, IQ adalah salah satunya saja. Namun kita  sering mengabaikan Kecerdasan Emosi/Emotional Quotion (EQ), Kecerdasan Spiritual/Spiritual Quotion ( SQ) dan Kecerdasan Ketangguhan Adversity Quotion (AQ)

Dalam menyelesaikan konflik rumah tangga, pasangan-pasangan muda banyak sering bertengkar karena selalu menyelesaikan dengan pendekatan akademik dan logika. Akhirnya yang dipakai adalah ukuran rasionalitas, tentu saja ini menjadi konflik yang panjang dalam rumah tangga

Ketika menghadapi konflik kita dituntut untuk bisa bijaksana, dewasa, sabar, berlapang dada, berjiwa besar, mudah memaafkan, tahan banting. Itu semua tidak terdapat pada kecerdasan Intelektual (IQ), namun terdapat pada EQ, SQ, AQ yang sering sekali dikesampingkan.

Padahal kecerdasan EQ sangat penting, bisa membuat kita lebih matang dan mampu mengendalikan diri. kecerdasan SQ membuat kita lebih dekat kepada Allah, sabar, memaafkan dan berahklak mulia. AQ bisa membuat kita tahan banting dan tangguh, dan bersahaja. Nilai-nilai kecerdasan ini semua sangat penting dikedepankan dalam menyelesaikan rumah tangga

Konflik rumah tangga ada konflik antara kekasih, antara orang yang sedang berkomitmen cinta, tidak bisa hanya mengandalkan logika dan rasional. Cinta itu terkadang hadir juga tidak rasional dan tidak sepenuhnya bisa diterima logika, karena disana ada sentuhan Tuhan sebagai sang pencipta. Karena tidak mungkin segala sesuatu terjadi dimuka bumi ini secara kebetulan, semuanya terjadi atas sepengetahuan Allah Swt

Kedepankanlah cinta dan tanggung jawab, karena kita sudah memutuskan untuk memilihnya, maka terimalah dia dengan segala kekurangannya. Berdamailah dengan segala kelemahannya, perlahan-lahan diperbaiki bersama, Insya Allah kita akan bahagia. (Jak)