PAN Jadi Sahabat Baru Koalisi, PKB: 1000 Teman Kurang, 1 Musuh Terlalu Banyak

MUS • Thursday, 26 Aug 2021 - 17:58 WIB

Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menyatakan, pertemuan koalisi pemerintah Rabu (25/8/2021), membahas kegelisahan masyarakat tentang Covid-19. “Saya tidak ingin pertemuan semacam ini yang dibicarakan adalah kepentingan elite,” ujar Jazilul, kepada Radio Trijaya, Kamis (26/8/2021).

Untuk saat ini yang menjadi fokus adalah bagaimana parpol dapat menyampaikan pesan kepada publik, paling utama mengenai kepentingan dan keadaan  masyarakat. “Jangan sampai partai politik hanya menjual beli kekuasaan serta berbagi kekuasaan. Fakta di lapangan masyarakat sedang kesulitan,” kata Jazilul.

Tidak hanya membahas soal Covid-19 yang menyerang pola hidup masyarakat, tetapi para pimpinan partai politik juga diperkenalkan dengan sahabat baru mereka, Partai Amanat Nasional (PAN). Menurut Jazilul, PKB menyambut baik masuknya sahabat baru tersebut. “Ya kita saling mendukung, kita tidak menolak organisasi masyarakat baru. Bagi PKB 1000 teman kurang 1 musuh banyak,” jelasnya.

Jazilul juga berharap supaya pertemuan kemarin ada kelanjutan dalam membahas agenda Covid-19. Agar masyarakat melihat dengan masuknya sahabat baru ada sebuah perubahan yang terjadi, sehingga ada efek yang nyata bagi masyarakat.

“Kalau pertemuan kemarin bagi saya, bukan politik identitas, tetapi untuk ke depan kita butuh penguatan demokrasi bersama untuk masyarakat,” ungkap Jazilul.

Prasangka masyarakat terhadap PAN yang bergabung untuk menghindari calon presiden dari PKS dan Demokrat, merupakan pendapat yang tidak benar. Jazilul mengatakan demokrasi merupakan hal utama, tetapi jika belajar dari pengalaman pemilu 2019, politik identitas hanya menyakitkan hati masyarakat.

“Karena yang mayoritas hanya berpikir untuk dirinya. Jangan menggunakan teori konspirasi apalagi untuk membegal calon atau partai tertentu. Makin banyak poros lebih bagus,” tutup Jazilul. (GRA)