Pengabdian Masyarakat, Undira Lakukan Penghijauan Melalui Pengolahan Sampah Plastik di Babakan Ngantai Bogor

ANP • Thursday, 26 Aug 2021 - 17:31 WIB

BOGOR - Meskipun baru berumur 2 tahun, Universitas Dian Nusantara (Undira) melalui program pengabdian masyarakat, ikut serta dalam melakukan penghijauan melalui pengolahan sampah plastik di Kampung Babakan Ngantai, Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat. 

Ketua Yayasan Dian Asra Universitas Dian Nusantara, Sagoro Dharmawan mengatakan, kerjasama dengan Tirta Arsanta, Undira berupaya agar masyarakat di wilayah Babakan Madang, Bogor dapat mengolah sampah plastik, menjadi barang kreatif yang bisa menambah penghasilan ekonomi. Menurutnya, sampah tersebut diolah menjadi barang kreatif untuk dijual kembali.

"Undira masih baru baru 2 tahun. Dalam media gathering ini kita angkat temanya sekalian tentang pegabdian masyarakat, khususnya masyarakat di Sentul. Kita punya kerjasama dengan Tirta Arsanta yang turut membantu berkomunikasi dengan masyarakat sekitar. Salah satu kegiatannya adalah penghijauan melalui pengolahan sampah plastik menjadi barang kreatif," tegas Ketua Yayasan Dian Asra Universitas Dian Nusantara, Sagoro Dharmawan, di sela-sela media gathering di Bogor, Rabu (25/8/2021).

Hadir Direktur Lembaga Riset dan Pengabdian Masyarakat Undira, Dewi Anggraini, Owner Tirta Arsanta Hot Springs dan Melting Pot Sentul, Faisol Soleh, dan Kabiro Humas Undira, Kornelia Johana Dacosta.

Ia mengaku, sampah kini masih menjadi masalah utama di wilayah itu, akibat tidak adanya tempat pembuangan sampah (TPS) yang memadai. Untuk itu pihaknya mendorong pemerintah daerah setempat ataupun pihak swasta untuk bergandengan tangan dalam mewujudkan pengolahan sampah terpadu melalui mesin pengolahan modern.

"Masalah utama tidak punya tempat pembuangan sampah. TPSnya panjang yaitu di aliran sungai. Penting kerjasama pemerintah dan pihak lain untuk bangun tps. Pengolahan sampah dengan mesin modern bisa menjadi solusi dan dapat menggerakkan ekonomi masyarakat. Apalagi disini adalah wilayah pariwisata," ujarnya.

Selain itu, menurut Dharmawan, ke depan pihaknya akan membangun rumah literasi di wilayah tersebut. Sehingga masyarakat dapat terdekuasi dalam hal mambaca dan menulis. Ia menegaskan, pihaknya akan memulai membangun lingkungan terlebih dahulu, dimulai dari hal-hal kecil.

"Kami akan bangun rumah literasi disini. Sehingga masyarakat teredukasi khususnya dalam hal membaca dan menulis. Jika dilihat sangat jarang yang bisa baca tulis. Harapannya dengan kerjasama jangka panjang masyarakat bisa menempuh pendidikan tinggi kuliah di Undira. Kita sudah memulai bangun lingkungannya dulu dengan sebuah hal kecil," katanya. 

Melalui konsep kampus Merdeka, Ketua Yayasan Dian Asra Undira, Sagoro Dharmawan  menjelaskan, program pengabdian masyarakat Undira ke depan akan difokuskan kepada mahasiswa. Menurutnya, dosen akan menjadi fasilitator, sedangkan mahasiswa akan mandiri untuk terjun langsung ke masyarakat melalui magang, pengabdian masyarakat hingga riset,

"Sekarang lebih ke dosen untuk pegabdian masyarakat. Harapannya ke depan dosen lebih pada fasilitator. Mahasiswa yang bergerak. Apalagi dengan konsep kampus merdeka itu, mahasiswa ada 3 semester untuk magang, pengabdian masyarakat dan riset. Agar ada kemandirian," tambahnya. (ANP)